07 April 2009

NASIHAH TIPS OF THE DAY

Wahai saudaraku, para suami

Sesungguhnya anda sebagai seorang suami memegang kendali pernikahan dan perjanjian yang berat, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

"Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." [An Nisa': 21]

Anda telah memegang tanggung jawab, amanat dan beban rumah tangga sementara hubungan pernikahn merupakan kemuliaan bagi laki-laki dan perempuan maka secara fitrah dan naluri masing-masing memiliki tugas hidup agar kehidupan rumah tangga berjalan normal dan lurus sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala

"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian harta mereka." [An Nisa': 34]

Jadikan kendali wanita tetap ditanganmu, dan jangan bersikap lemah serta tidak berwibawa sehingga wanita menghinakanmu, memperbudakmu dan meremehkanmu amka kehidupan rumah tanggamu bagaikan neraka. Janganlah anda menghinanya dan mendzaliminya karena sikap semena-mena terhadap orang yang lemah menunjukkan kelemahan pribadi anda.

Janganlah menganggapnya seperti barang tak berharga dan terimalah kebaikan yang telah diberikan kepadamu dengan senang hati dan bersabarlah atas barbagai kekurangannya serta jangan berangan-angan kesempurnaan darinya karena dia diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam

"Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk yang tidak akan bisa lurus bersamamu diatas satu jalan, jika kamu menikmatinya maka kamu menikmatinya dalam kondisi bengkok, namun jika kamu ingin meluruskannya maka boleh jadi patah dan patahnya adalah talak." [HR Bukhori-Muslim]

Inilah wasiat Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam bagimu. Jabir telah meriwayatkan ketika Haji Wada' bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam telah bersabda,

"Bertakwalah kepada Allah dalam urusan perempuan, karena kalian mengambil mereka dengan amanah Allah dan menghalalkan kemaluannya dengan kalimat allah. Maka kamu berhak atasnya untuk tidak memasukkan ke rumahmu orang yang kamu benci dan bila ia melakukan itu maka pukullah dengan pukulan tanpa melukainya. dia mempunyai hak atas kalian dalam nafkah dan pakaian dengan cara yang ma'ruf. [HR Muslim]

Dari abu Hurairah Radhiallahu'anhu berkata bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam bersabda,

"Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang paling baik akhlaqnya dan sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya. [HR Ahmad dan Tirmidzi dan beliau berkata bahwa hadist ini adalah hasan shahih]

Pada kesempatan lain beliau Shalallahu'alaihi wa Sallam bersabda,

" Segala sesuatu permainan yang dilakukan oleh seorang muslim dianggap sia-sia kecuali bermain dengan panah, meatih kuda dan bercanda dengan istrinya maka semua itu termasuk dri kebenaran. [HR Ibnu Majah dan Tirmidzi dengan sanad hasan]


Wahai saudaraku, para istri

Setiap kesalahan seorang istri atau mengikuti hawa nafsu atau terlalu cemburu atay perasaan was-was berasal dari syaithan. semua itu bersumber dari lemahnya iman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala seningga rumah tangga sang suami berubah menjadi berantakan bagaikan neraka dan semua pihak menyesali pernikahan tersebut.

Betapa indahnya bila anda meluruskan hati, akhlak, dan tabiat ketika bergaul bersama suami dan kerabat suami anda. Betapa indahnya bila anda selalu menggunakan akal sehat dan kesabaran dalam setiap menghadapi urusan rumah tangga.

Betapa mulianya ketika seorang istri mampu menjadi pendamping setia bagi sang suami dan betapa agung kedudukannya dihati sang suami bahkan ia mampu memikat perasaan sang suami ketika ia berkata kepadanya "Aku mendengar dan menaati."

Semoga saudariku muslimah mendapat taufik dan hidayah dengan etika Islam, mau menyempurnakan akal pikiran dengan ilmu dan ma'rifah dan menyembuhkan hatinya dengan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga kehidupan penuh dengan suasana bahagia dan hidup bersama sang suami dengan penuh ketenangan dan ketentraman serta kegembiraan.

Wahai para istri, tunaikanlah kewajibanmu terhadap suamimu niscaya engkau akan mendapat kasih sayang dan cintanya.

Nasihat ini saya sampaikan kepada saudara-saudara seiman baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan keikhlasan kepada saya hanya untuk mencari wajah allah Subhanahu wa Ta'ala dan semoga Allah memberikan pula rahmatNya kepada kita semua yang senantiasa berusaha untuk meniti jalanNya yang lurus sehingga kita termasuk golongan yang selamat baik dalam rumah tangga, keluarga, agama, dunia, maupun akhirat kita. (Ummu Ahmad Rifqi)

Maraji'
- Minhajul Muslimin, Abu bakar Jaabir Al Jazairi
- Fiqhuz Zawaj fi Dhau'il Kitab was Sunnah, Syaikh Shalih bin Ghanim as Sadlan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar